Plastik tercatat sebagai salah satu penemuan terbesar abad ke-20. Plastik ibarat pedang bermata dua. Selain memberikan kemudahan bagi kita, hal ini juga membawa beban berat bagi lingkungan.
Untuk mencegah polusi putih, berbagai negara berturut-turut mengeluarkan serangkaian peraturan. Pada awal tahun 2020, Tiongkok mengeluarkan "Pendapat tentang Penguatan Lebih Lanjut Penanganan Polusi Plastik". Pada akhir tahun 2020, industri katering di seluruh Tiongkok akan melarang penggunaan sedotan plastik sekali pakai yang tidak dapat terurai.
Saat ini, ada tiga jenis sedotan utama yang kami temui di pasaran:sedotan PP,TPRsedotan, Dansedotan kertas.
Dari kiri: sedotan kertas,TPRjerami, sedotan PP
Mengingat kinerja degradasi berbagai jerami, kami mengadakan kompetisi degradasi jerami.
Kami menanam jerami dari tiga bahan berbeda di dalam tanah untuk mensimulasikan degradasi kompos dari jerami dari berbagai bahan dalam kondisi alami dan melihat apa yang terjadi setelah 70 hari:
ⅰ-sedotan PP
Setelah 70 hari degradasi kompos, sedotan PP pada dasarnya tidak berubah.
ⅱ-sedotan PLA
Setelah 70 hari degradasi kompos, jerami PLA tidak mengalami perubahan yang signifikan.
ⅲ-sedotan kertas
Setelah 70 hari penguraian kompos, ujung sedotan kertas jelas sudah membusuk dan terdegradasi.
Hasil pertandingan :Sedotan kertas memenangkan kompetisi degradasi kali ini.
Kami membuat perbandingan sederhana mengenai kinerja lingkungan dari ketiga sedotan tersebut:
Barang | sedotan PP | sedotan PLA | Sedotan kertas |
Bahan baku | Energi fosil | energi bio | energi bio |
Terbarukan atau tidak | TIDAK | YA | YA |
Degradasi alami | TIDAK | YA tapi sangat sulit | YA dan mudah |
Waktu posting: 09 Agustus 2021